Cinta sejati
Aku berjalan dibawah teriknya matahari. Siang itu suasana
hatiku tak menentu. Aku sakit hati karena pacarku yang telah ku percaya tega
menghianatiku dan meninggalkanku begitu saja. Tiba-tiba ketika ku melewati
jalan yang sepi, ada dua orang preman mencegatku. Mereka merampas tas yang ku
bawa. Aku mencoba merebut kembali tas ku, tetapi preman itu malah menghajarku
hingga babak belur. Akupun gak bisa melawan karena jumlah mereka lebih banyak,
bisa dibilang 2 lawan 1. Kemudian mereka pergi dengan membawa handphone dan
dompet didalam tas ku, padahal itu kan isinya uang untuk bayar kuliah. Tetapi
lenyaplah sudah, aku hrus bilang apa sama orang tuaku di kampung. Kebetulan
keluargaku adalah keluarga yang pas-pasan.
Disaat aku merasa putus asa,dari kejauhan kulihat ada
seseorang yang berusaha membantuku mengambil kembali dompet dan handphoneku
dari tangan preman-preman itu. Setelah dia menghabisi preman itu satu persatu
dia lalu menghampiriku. Karena aku masih terlalu lemah samar-samar ku
melihatnya lalu aku jatuh pingsan.
***
Disaat
ku membuka mata, aku sudah berada di rumah sakit. Aku bertanya pada suster yang
merawatku.
“ suster, saya mau tanya siapa yang membawa saya kesini?”
tanyaku.
“ oh,,,itu ada seorang gadis muda seumuran anda, mungkin
teman kuliah atau saudara.” Jawab suster itu.
Tiba-tiba pintu dibuka,dan kulihat seorang gadis yang cantik
tetapi agak tomboy masuk ke ruang rawatku.
“ hey,,,kamu udah sadar?” sapa gadis itu.
“iya,,kamu yang nolong aku tadi ya?,,makasih ya” kataku.
“iya masama...kebetulan tadi aku lihat kamu diganggu sama
preman-preman itu,”
“ kamu hebat bisa ngalahin preman-preman itu,jujur aku malu
sama kamu. Masak cowok di kalahin sama cewek sih “ kataku agak kesal.
“ haahaaa...biasa aja aku udah biasa berkelahi, aku kan
pernah ikut latihan karate dulu. Tapi sekarang udah nggak”
“ oya nama kamu siapa?” tanyaku.
“ Ruri,,,,kalo kamu?”
“ aku Ardi,,,”
Itulah pertama kalinya aku bertemu cewek tomboy yang cantik
seperti Ruri. Setelah melihat Ruri aku langsung jatuh cinta padanya.
***
Keesokan harinya di kampus aku masih terbayang wajah Ruri.
Saat aku berjalan karena melamun aku menabrak seseorang.
“ hey...kamu tuh kalo jalan liat-liat donk, matamu kemana
sih?” omel orang yang ku tabrak yang ternyata seorang gadis yang wajahnya tak
asing bagiku. Wajahnya seperti Ruri. Aku sangat ingat jelas ,tapi kok yang ini hobi
ngomel ya ?..
“ heh,,kmu denger gak sih,tuli ya? Katanya kesel.
“ ma..maa.maaaf ...aku gak sengaja, sory ya” kataku sambil
masih heran.
“ maaf maaf,,,kamu kira gampang minta maaf, aku jadi lecet
nih jatuh, tanggung jawab donk !” dampratnya.
“iya ...sekarang kamu mau apa?
“bawain aku barang-barangku ke kelas” pintanya.
“ okey,,,” kataku.
“gila, ni cewek sadis amat ternyata “ pikirku dalam hati.
Sambil berjalan menuju kelasnya ,dia hanya diam acuh tak acuh terhadapku. Aku
mencoba tetap sabar tetapi aku juga masih penasaran. Apa bener dia Ruri atau
tidak.
“ emmm...kamu Ruri bukan? Tanyaku
“ Ruri ?? Bukan, ngapain kamu nanyak saudara aku?
“ hah,,? Saudara kamu?”
“ iya kenapa? Ruri tuh kembaran aku” jawabnya
“ nama kamu siapa? Tanyaku.
“ Rara..”
Astaga,,, ternyata ni cewek kembarannya clara. Pantes mirip
banget tetapi sifatnya beda. Huh menyebalkan. Untung aku sukanya sama Clara
bukan kembarannya.
Setelah mengantarnya ke kelas, aku lalu pergi ke taman
menenangkan diri. Disana aku melihat seseorang sedang duduk di bawah pohon
sedang membaca buku. Ya gak salah lagi, itu Ruri.
“ Ruri ya..? sapaku.
“ iya, kamu Ardi kan?
“ iya Ruri, ngomong-ngomong kok kamu sendirian,?” tanyaku
sok perhatian,,hee
“ iya, lgi pengen sendiri soalnya pengen belajar biar
konsen.”
“ owh,,, kalo gitu aku ganggu donk?”
“emmm gak kok, ku udah selesai belajarnya”
“emmm kalo gitu kita ke kantin yuk, makan siang” ajakku.
“ boleh,,ayo”
Kamipun pergi kekantin. Disana kami bertemu dengan Rara.
Rara memang gadis yang cantik hoby dandan dan cuek berbeda dengan Ruri yang gak
peduli masalah penampilan dan ramah.
Beberapa
bulan berlalu aku sudah mulai semakin akrab dengan Ruri. Dan aku juga sudah
mulai bisa akrab dengan kembarannya yang terkenal jutek abis itu. Hingga suatu
hari aku mengajaknya ke sbuah pantai. Awalnya dia gak mau alasannya sibuk. Tapi
setelah ku rayu akhirnya jadi juga. Di pantai itu aku mengungkapkan perasaanku
padanya kalau aku sudah lama menyukainya.
“Ruri, aku mau nanyak sesuatu” kataku.
“ nanyak apa?
“ menurutmu gimana kalau aku menyukaimu?”
“apa?
“ya aku menyukaimu, mau nggak kamu jadi pacarku?”
“Emmm gimana ya? Sebenernya,,aku,,aku “
“ kamu mau nggak?
“ nggak,,,” katanya tertunduk.
“nggak?” perasaan ku gak karuan.
“nggak...aku nggak bisa bohongin perasaanku kalau sebenarnya
aku juga menyukaimu.”
“serius? Aku gak mimpikan?” tanyaku tak percaya.
“iya,,aku suka kamu”. Katanya mantap.
saat itu aku bahagia sekali dan sejak saat itu kami resmi
jadian. Hari-hari kami lewati bersama. Tetapi hubungan kami tidak disenangi
oleh Rara yang merupakan kembaran Ruri. Ternyata diam-diam Rara juga
menyukaiku. Rara sangat Cemburu dengan Ruri sehingga ia menggunakan berbagai
cara untuk merusak hubungan kami. Ruri hanya bisa sedih dengan tingkah
kembarannya itu. Rara yang sifatnya egois selalu menginginkan apa yang dimiliki
Ruri. Hingga suatu saat Rara memohon pada orang tuanya untuk menyekolahkan Ruri
diluar negeri. Orang tuanya pun terpaksa menyetujui permintaan Rara, karena
mereka tau sifat Rara yang nekat. Akhirnya Ruri pindah keluar negeri bersama
ayahnya yang kebetulan ada pekerjaan disana. Ruri begitu sedih untuk
meninggalkanku begitupun juga aku yang ditinggalkan Ruri. Semenjak itu akus
angat merasa kesepian . Untungnya aku masih punya sahabat yang bernama Iky yang
selalu menghiburku. Iky adalah cowok yang tampan dan baik hati. Yaaa bisa
dibilang dia lebih tampan dari aku. Tapi
aku heran sampai sekarang Iky belum punya pacar.
Rara
masih terus mendekatiku tetapi aku tidak menghiraukannya. Akhirnya ia bosan
sndiri dan mulai berhenti mendekatiku. Iky yang merupakan teman dekatku
diam-diam menyimpan perasaan kepada Rara. Lama kelamaan tanpa sepengetahuanku
mereka telah jadian. Aku gak percaya Iky yang paling anti sama cewek kini
jadian sama Rara. Aku merasa iri dengan kedekatan mereka, aku jadi merindukan
Ruri.
Sudah 1
tahun Ruri pergi, aku sangat merindukannya walaupun kami masih bisa berhubungan
lewat handphone dan media maya lainnya. Tetapi itu belum bisa mengobati rasa rinduku padanya. Suatu
hari Rara menghubungiku dan Iky dia mengajak kami pergi kepantai dimana aku
pertama kali menyatakan perasaanku pada Ruri.
Awalnya
aku malas pergi ke pantai. Paling disana aku Cuma melihat Iky dan Rara yang
pacaran. Tetapi aku tidak enak sama Iky yang sudah mengajakku. Akupun lalu ikut
ke pantai. Di pantai aku duduk di bawah pohon kelapa. Untungnya kelapa itu gak
punya buah, kalo ada waaah harus waspada nih. Saat asyik-asyiknya bermain pasir
melihat Iky dan Rara yang berduaan. Aku kembali teringat akan Ruri. Tetapi
lamunanku buyar ketika ada sepasang tangan menutup mataku dari belakang. Tangan
yang begitu lembut. Ketika ku berbalik ke belakang aku sangat terkejut ternyata
dihadapanku adalah seorang gadis yang ku cintai, yaitu Ruri. Aku masih tidak
percaya dengan semua ini. Akupun langsung memeluknya dan melepaskan kerinduanku
disana. Di kejauhan Iky dan Rara tersenyum melihat kami dan menghampiri.
“ cieeeeee....ada yang lagi bahagia nih.” Kata Iky dan Rara.
“ makasih ya dah mau ngajak aku kesini dan mempertemukan aku
dengan Ruri”
“ iya masama kawan” kata Iky.
Akupun berjalan jalan dan bermain air dipantai bersama Ruri.
“ Ruri makasih ya udah mau kembali untukku” kataku lembut.
“ aku kan gak pernah bilang untuk pergi selamanya, karena
aku gak kuat kalo harus pisah lama-lama sama kamu Ardi.” Kata Ruri yang membuat
hatiku tenang.
“ Aku sangat menyayangimu Ruri”
“ Aku juga menyayangimu Ardi, aku gak akan ninggalin kamu lagi”.
“makasih sayang..”
Sore itu kami habiskan bersama,sampai matahari terbenam.
TAMAT